MENALAR REPOSISI MAKNA MUTASYABIH PADA HURUF MUQATHA’AH
Keywords:
Menalar, Makna, Hukum Mutasyabih, Huruf Muqotho'ahAbstract
Tulisan ini bertujuan menalar makna mutasyabih pada Huruf Muqatha’ah (huruf-huruf terputus-putus) pada ayat-ayat pembuka surah-surah Al-Qur’an. Tentang Huruf Muqatha’ah (al-Huruf al-Muqatha’ah) banyak yang memaknai bagian dari kategori mutasyabihat (samar, tidak dapat diketahui maknanya). Dalam makna tidak perlu dipahami, tidak harus ditafsirkan. Lebih tepat dimaknai dengan kategori hanya Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui. Atau diartikan seperti asalnya, misal Alif Lam Mim, dimaknai Alif Lam Mim, Yasin, diartikan Yasin, dan yang lainnya. Tulisan ini berupaya untuk menelusuri interpretasi lain pada Huruf Muqatha’ah sebagai upaya luhur pada pemaknaan korelatif antar ayat terkait. Sekaligus upaya reposisi Huruf Muqatha’ah; tidak pada lingkup kategori mutasyabih, tapi dapat diinterpretasikan. Mengingat tiada lain diturunkannya Al-Qur’an memiliki makna untuk konteks nilai, hukum, hikmah, dan kemanusiaan. Dalam arti, agar dipahami, dapat dijadikan panduan, dan selanjutnya untuk diamalkan. Metode yang digunakan pada makalah ini adalah metode induktif dan metode analisis. Metode induktif digunakan untuk mengumpulkan semua makna yang terkandung dalam makna mutasyabih yang ada pada huruf muqatha’ah dari berbagai pendekatan. Metode analisis digunakan untuk menjelaskan semua pendekatan tafsir atas makna huruf muqatha’ah; baik pendekatan linguistic, dan pendekatan sosio-historis. Dari penelitian ini, dapat dipahami bahwa keberadaan Huruf Muqatha’ah dalam pembuka-pembuka surah untuk membuktikan di antara kemukjizatan Al-Qur’an.